Citizen Journalism

    Citizen Journalism merupakan praktik jurnalistik yaitu mengumpulkan, melaporkan, menganalisis serta menyampaikan informasi yang dilakukan oleh masyarakat biasa bukan jurnalis profesional yang sudah bekerja disebuah media.
   Dengan Citizen Journalism orang-orang tanpa pelatihan jurnalisme profesional dapat membuat dan menyebarkan informasi serta mengoreksi berita yang ada di media online dengan menggunakan internet. Kemajuan teknologi saat ini, masyarakat biasa dapat membuat berita dan mendistribusikannya secara global, sehingga seseorang dapa berkomunikasi dengan jutaan orang diseluruh dunia.
Gambar diambil dari google
    Perkembangan Citizen Journalism di Indonesia yaitu tahun 2004 ketika terjadi Tsunami di Aceh ketika seorang korban Tsunami sendiri meliput kejadian itu. Dan terbukti berita langsung dari korban tersebut dapat mengalahkan berita yang dibuat oleh jurnalis profesional.
  
     Ada beberapa tipe media Citizen Journalism: 
  1. Audience Participation
  2. Independent News and Information Website
  3. Full-fledged Participatory News Sites
  4. Collaborative and Contributory Media Sites
  5. Other kinds of "thin media"
  6. Personal Broadcasting Sites
    Dengan bermunculannya blog-blog pribadi berkat Citizen Journalism turut mengembangkan media baru. ada 3 unsur untuk mengembangkan Citizen Journalism ini yaitu:
  1. Penerbitan terbuka
  2. Editing Kolaboratif
  3. Konten terdistribusi
    Citizen Journalism telah melahirkan sejumlah "media indie" yaitu media alternatif dan berusaha memfasilitasi masyarakat untuk dapat mempublikasikan informasi yang mereka miliki. 
   Citizen Journalism telah memberikan pengaruh yang begitu dahsyat, bisa dibayangkan jika masyarakat biasa yang memiliki keterampilan jurnalistik hingga mampu menyajikan berita bagus untuk dibaca layaknya berita media mainstream. Citizen Journalism telah mengubah publik yang pada awalnya hanya sebagai obyek berita bisa menjadi layaknya wartawan profesional.
     Ada kelemahan dari Citizen Journalism yaitu dari aspek kredibilitas serta akurasi terutama pada penulisan kata (bahasa jurnalistik) karena masyarakat biasa yang menulis berita merasa tidak harus mentaati kode etik jurnalistik.
       

Sumber: Syamsul Asep. 2012. Jurnalistik Online. Bandung : Nuansa Cendekia.


Related Post



Posting Komentar